Gadis bertopi merah itu kembali tertegun, menoleh kembali ke arah suara
di sebuah kamar terang di rumah sederhana di belakangnya duduk. Irama yang
dilantunkan suara di dalam kamar itu memecah memorinya, memaksanya merindukan
kehangatan yang kini tiada lagi dirasakannya. Suara itu
benar- benar menariknya ke masa yang lain. Masa yang dulu
pernah akrab dengannya, pernah ia sukai, pernah ia nikmati....