Hari ini 54 tahun sudah usianya, perempuan
yang sudah semakin banyak garis keriput di wajahnya itu tersenyum-senyum di
benakku. senyuman yang kadang sering aku sepelekan, dan sering aku lupa bahwa
dengan senyum itu aku dikuatkan.
Sudah setengah
abad lebih usianya, sudah pasti tubuhnya yang sedang dihinggapi penyakit itu
harus banyak dapat perhatian dariku. Sering, sering sekali beliau menelepon
hanya untuk menanyakan "Kapan pulang nak?" dan tak jarang aku
menjadikan ‘sibuk’ sebagai alasan menunda kepulangan (meskipun beberapa bulan
belakangan sudah kuusahakan untuk lebih sering pulang untuknya).
Teringat pula olehku bagaimana dulu aku
menyesali, dan terlalu lama bangkit dari penyesalan itu karena cita-citaku yang
tidak tersampaikan karena alasan tidak mungkin meninggalkannya. Iya, di satu
sisi aku sangat terobsesi untuk mengejar impianku, tetapi di sisi lain aku
sepertinya harus banting stir (tidak boleh mengubur dalam impian dan tidak
melakukan apa-apa) untuk tidak lagi mengejar impianku itu. Aku tahu betul,
hanya aku anak mama (meskipun aku masih punya adik) yang tinggal dekat
dengannya. Dalam kondisi kesehatan mama dan papa (bahkan adikku juga) aku
sungguh sangat tidak mungkin pergi meninggalkan kota ini untuk terikat di kota
lain dan jarang pulang.
Dulu, dulu sekali. Aku sempat membenci
kondisi ini. Kondisi aku yang harus mengalah. Dulu, dulu sekali, aku pernah
berpikir untuk hanya akan di rumah saja, tidak akan masuk kuliah lagi (mungkin
bisalah ya, aku ber’modus’ menjadikan ini alasan kenapa aku terlambat selesai,
hehe), sebagai wujud protesku. Dan Alhamdulillah aku telah menyesali itu
sekarang, sangat amat menyesal.
Meski sedikit menyayangkan, tetapi aku
bersyukur sudah diberi hidayah oleh Allah. Selagi aku masih menjadi tanggung
jawab orang tua, lading amal dan jalan menuju surga sangat dekat kalau aku bisa
menjaga dan menyenangkan hati orang tuaku. Meski, masih sangat jauh dari sempurna,
setidaknya aku sudah berusaha menjadi anak yang baik, hehee.
Ma… selamat hari lahir, semoga Allah
senantiasa bersama, semoga janji Allah untuk hambanya yang bersabar dengan
sakitnya membawa mama menuju surga, semoga tetap diberi kekuatan, diberi umur yang
panjang, semoga dilapangkan rezkinya, semoga tetap dan semakin romantis dengan
papa (cieeee), semoga semakin baik dan baik lagi ibadahnya, jadi kita bisa
lebih hangat lagi sharingnya, dan semoga mama cepat dikasih menantu yang soleh
ya #IniApaSihAbaikanSaja
I love you ma… -dari anak super unik, baik, manis, dan benar-benar meyenangkan hahaha
0 komentar:
Posting Komentar