Rabu, 25 Mei 2016

Kaukah Bulan


Gelap. Listrik padam lagi. Malam ini, adalah malam ketiga kotaku dirundung kegelapan. Kali ini ada kemajuan, tidak hanya gelap, tetapi angin pun bertiup lumayan kencang. Kotaku yang panas, berubah agak sejuk, kerja kipas angin di kamar pun terbantu.
Kudongakkan kepala ke langit begitu tubuhku sudah berada di teras kamar. Tiada bintang, hanya bulan redup dan samar yang sinarnya seperti mendapatkan efek blur. Kusimpan kedua tanganku di kantong celana, berjalan ke depan pekarangan kos. Di sana sudah ada beberapa teman kos yang sedang duduk memamah camilan mereka. Aku memutuskan untuk bergabung, sendirian di kamar membuatku bosan.
“Udah malam ketiga, nih.” Sahut salah satu dari mereka begitu aku duduk. Mereka duduk melingkari pondok yang memang dibuat di halaman kos kami dengan bantuan sebatang lilin besar di tengahnya. Aku tersenyum.
“Rasanya mulai terbiasa dengan kegelapan.”
“Iya, tadi ketika di kamar mencari lilin, aku jadi merinding, membayangkan siapa saja di luar sana yang dari lahirnya hidup dalam hitam kelam. Betapa malangnya mereka.”
“Dan karena itulah, kita harus bersyukur kan?” kami pun tersenyum sambil mengangguk. Dalam hati ini, aku berucap alhamdulillah berkali-kali, atas nikmat penglihatan yang sudah 20 tahun kudapat.

Mereka masih asyik mengunyah camilan sambil membicarakan hal-hal ringan seputar kampus. Aku hanya diam mendengarkan. Karena aku adalah satu-satunya dari penghuni di kosan ini yang tidak pernah mencicipi bangku kuliah. Kutingkalkan orang tua dan kampung halamanku untuk mencari pekerjaan di kota kecil ini, sama seperti mereka yang meninggalkan kampung halaman dan keluarga untuk mencari ilmu dan mencari gelar sarjana.

Tiba-tiba aku ingin kembali mendongakkan kepalaku ke langit, aku melihat satu, dua, kemudian disusul bintang-bintang lainnya.
Kaukah itu, bulan? Berbisik mesra pada sang awan untuk tak menyembunyikan bintang malam ini?
Aku tersenyum menunjukkan bintang-bintang itu pada teman-temanku. Mereka akhirnya berseru.

“Yes! Nggak jadi hujan malam ini.”
Share:

0 komentar:

Posting Komentar