Welcome My 20th
Kuakui
aku memang berusaha untuk memungkiri bahwa besok adalah tanggal 4 Oktober. Dan itu
artinya usiaku sudah memasuki kepala dua. Tapi, bagaimanapun aku memungkirinya,
itu semua tetap harus terjadi. Bukan berkurangnya jatah usia yang aku benci,
tetapi aku memang merasa belum siap dengan usia matang itu. Pikiranku melayang
pada setahun yang lalu, ketika aku menyambut hari bahagiaku dengan sukacita. Ketika
itu hari senin dan aku kuliah pagi pukul tujuh, aku mendapat banyak sambutan
dan salam hangat dari teman-temanku disertai doa-doa mulia yang terucap dari
bibir mereka. Aku senang, tidak hanya dari teman-teman dan sahabat-sahabatku
saja, keluargaku juga pasti tidak melupakan hari jadiku yang ke 19 itu. Doa dan
harapan dari orang tua, kakak-kakak dan adikku kuterima dan kujadikan motivasi
untuk melaju dan mejalani usia 19 tahunku.
Pada hari jumatnya, aku pulang
kampung, seperti dugaanku, mama, papa, kakak dan adikku sudah mempersiapkan rencana
terindah untuk mengadakan syukuran kecil-kecilan memperingati hari jadiku. Kubilang
syukuran, karena di keluargaku memang tidak ada perayaan seperti yang
kebanyakan orang adakan. Kami memang hanya menyikapinya dengan sederhana,
tetapi aku bahagia dengan kesederhanaan itu. Karena kebehagiaan dan kebersamaan
yang memang kubutuhkan, bukan kemewahan apalagi sampai glamour.
Itu hanya sebagian kecil pengalaman
kebahagiaan dan rasa suka yang bisa kutorehkan, bahwa sebenarnya yang kurasa
dan yang kudapat lebih dari itu. Tetapi, mengapa sekarang aku takut dan merasa
tidak siap dengan usia 20 tahun yang sudah berada di depan mata?
0 komentar:
Posting Komentar