Selasa, 04 Oktober 2011

Voice


Geram, aku benar-benar geram sekarang, disaat aku berusaha untuk kembali normal, berbuat baik padanya, dia malah bersikap cuek, acuh tak acuh padaku. dia sakit, aku mendoakannya, aku mengajak teman2 menjenguknya, tetapi, setelah dia kelihatan di kampus dan aku menyapanya, aku menanyakan keadaannya, dia dengan sombong hanya berlalu dan menjawab sekenanya saja. memangnya siapa dia???
entah kenapa aku merasa dia begitu membenciku, bahkan teramat membenciku!!setiap apa yang kulakukan selalu salah dimatanya, dia selalu mengkritikku, dia selalu sinis kepadaku, dia selalu menyindir-nyindir aku. apa salahku???
kuceritakan keganjalan yang sudah sering terjadi padanya ini kepada temanku, tetapi, aku malah disuruh untuk berpositif thinking padanya. Apa??? positif thinking (lagi) ??? tahukah kamu, kalau aku sudah capek??? selama ini, sudah hampir satu semester belakangan aku selalu dan selalu mengalah padanya, berusaha mengerti keadaannya, psikologisnya, tetapi kenapa dia juga tidak mencoba berlaku sama? kenapa dia juga tidak berusaha mencoba mengerti aku?
dahulu, disaat dia jenuh dengan temannya yang selalu membuatnya tidak nyaman, dia datang kepadaku, Oke, aku welcome saja kepadanya, aku yang dengan keterbatasanku dan tidak banyak bicara membuatnya betah denganku, semakin dekat bahkan dia sering berkunjung dan menginap di kosku, aku santai saja, aku perlakukan dia yang merupakan tamuku selayaknya raja.
tetapi keadaan lama kelamaan berubah ketika dia mulai bersikap seenaknya, mulai sok mengatur-aturku, mulai sinis dengan segala tindakanku, segala yang kulakukan selalu salah, dia juga suka marah-marah tak jelas terhadapku. aneh, benar-benar aneh pikirku, tetapi aku enjoy saja, aku sabar saja, mungkin dia memang perlu lebih dimengerti. aku selalu baik-baikin dia, semoga dia merasakan kalau aku ini benar-benar tulus padanya, dan tak pantas untuk disakiti.
Namun, ternyata salah! kuperhatikan lama-kelamaan dia semakin menjadi-jadi, sudah mulai menyakiti hatiku, bahkan lebih sakit dari yang kalian bayangkan! aku berusaha berpikir bagaimana, apa jalan keluarnya agar dia bisa berubah dan tidak lagi menyakiti, karena aku sudah menganggapnya sebagai sahabatku. tetapi, aku tak menemukan solusi. ternyata aku hanya seorang bodoh yang tidak bisa menemukan solusi untuk masalahku sendiri.
Akhirnya, aku memutuskan untuk jalan sendiri, maksudnya tidak bersamanya dulu, lebih tegasnya lagi aku menghindar untuk tidak dulu bersama-sama dengannya. aku ingin mencoba introspeksi diriku, aku coba pikir-pikir apa salahku padanya hingga dia berubah seperti itu. 
seiring berjalannya waktu, aku mulai merasa dia berubah, dia seperti rindu untuk bersama-sama denganku, dia mulai mencari-cari obrolan agar aku mau mendengarnya, dan aku langsung mulai merubah sikapku, aku kembali dekat dan hangat dengannya. TETAPI, itu hanya berlangsung beberapa hari saja, dia kembali kepada sikap anehnya. geram, aku benar-benar geram. jadi, kuputuskan saja untuk benar-benar menghindar darinya.
Dia berulang tahun. aku tahu dan sudah mengancang-ancang sehari sebelumnya kalimat terindah apa yang akan kuucapkan sebagai persembahan di hari jadinya itu. ternyata, aku adalah orang pertama yang memberinya ucapan selamat. suatu kebanggaan buatku, dan sebagai bahan pertimbangan baginya kalau akulah orang yang paling peduli dan perhatian terhadapnya. 
Suatu waktu dia dapat musibah, dia sakit. aku cukup kaget denga berita itu, kaget dengan sakitnya, dan juga kaget karena dia tak memberitahuku. tetapi yasudahlah, mungkin dia memang tidak sempat memberitahuku. kudoakan atas kesembuhannya, tetapi sudah lebih dari seminggu dia belum juga muncul di kelas, timbul rasa kasihanku, terutama kulihat teman-teman di kelas tidak ada yang ingat dia. Jadi kuingatkan saja kepada teman-teman dan mengajak mereka untuk melihatnya, apakah dia sakitnya parah??? 
tetapi, karena kesibukan dan kepentingan pribadi masing-masing yang berbeda, rencana melihatnya pun tertunda-tunda sampai pada akhirnya dia masuk.
Aku kaget saja ketika dia sudah berada di kelas perkuliahan kedua, sedangkan kelas pagi dia tidak masuk. tetapi karena sedang belajar dan ada dosen, aku belum berkata apa-apa kepadanya yang kebetulan juga duduk berjauhan denganku di kelas. jadi, ketika sudah bubarlah aku bisa menegurnya dan menanyakan keadaannya. dengan gaya terburu-buru dia menjawab pertanyaanku sekenanya saja, kupikir dia sedang terburu-buru, tetapi ketika selesai bicara denganku, dia malah berbicara dengan teman lain (aku yakin dia hanya mengalihkanku saja, dia pasti hanya mencari-cari obrolan saja dengan teman yang satu itu. karena, mereka sama sekali tidak dekat! bahkan mungkin tidak akan bicara kalau tidak perlu walaupun satu kelas.) aku tersinggung dan langsung beriba hati karenanya, tak tahu air mataku berlinang, namun aku sadar ini bukan saat dan tempat yang tepat, aku segera menyembunyikannya.
hari ini hari ulang tahunku. banjir, facebookku banjir dengan notifikasi, twitterku juga banjir mention ucapan selamat ulang tahun. apalagi hapeku, setiap saat berdering, namun, kutunggu-tunggu sms darinya tidak kunjung datang, sedikit kecewa dia melupakanku. tetapi, lagi-lagi aku mengerti keadaannya, dia sedang sakit dan tidak mungkin sempat memikirkan itu. TETAPI, tidak, dia tidak sakit, dia sudah sembuh! tetapi kenapa dia begitu? dia benar-benar sudah tidak menganggapku lagi, aku memang bukan temannya lagi.
kini, apa masih pantas aku berpositif thinking padanya???

Share:

0 komentar:

Posting Komentar